Ini bukan ajang balapan makan nasi lho, melainkan jenis olahan nasi Khas Lombok. Yah, namanya Nasi Balap Puyung, nyentrik kan?. Kuliner ini disajikan dengan alas daun pisang. Kuliner ini terderi dari nasi putih, kering kacang, ayam suwir kering, ayam pelcingan dan kacang kedelai. Rasanya sungguh pedas di lidah. Nah, bagi pecinta kuliner pedas makanan ini sangat cocok untuk di coba.
Porsi makanan tidak terlalu banyak, akan tetapi baru
beberapa suap saja sudah buat gemrojos
keluar keringatnya karena saking pedasnya. Wow, kalau tidak suka yang pedas –
pedas jangan berani cobain masakan yang satu ini, karena bisa kapok dibuatnya.
Tapi jangan salah sobat, ini merupakan ciri khas dari nasi balap puyung Lombok
sehingga banyak di buru oleh pecinta kuliner.
Menurut sejarah, menu ini dinamakan nasi balap puyung karena
dahulu ada penjual nasi bernama Inaq Esun yang berjualan makanan di pasar Kebon
Roek dengan system barter. Karena Inaq Esun memiliki anak yang selalu menang
dalam lomba balap lari, Inaq Esun selalu memberikan makanan gratis untuk para
pendukukng anaknya berupa nasi putih, pelcingan dan kacang kedelai. Sejak saat
itulah nasi balap puyung menjadi popular dan mulai dikenal masyarakat Lombok.
Bahkan banyak orang yang bilang belum lengkap rasanya jika dating ke Lombok
tidak menikmati nasi balap puyung.
Jika anda mengunjungi Lombok dan mencari menu andalan
tersebut, cobalah menuju Desa Puyung di Lombok Tengah. Nasi balap puyung asli
cap Inaq Esun dikenal sebagai nasi balap asli yang sudah berdiri sejak 1970.
Lokasinya berada di tengah perkampungan.
Hmm, nambah penasaran kan?, silahkan bagi pecinta kuliner
pedas atau pas anda berkunjung ke Lombok jangan lupakan menu yang satu ini.
Datang ke tempat tersebut, dan baiknya ada pendamping wisata berpengalaman karena
warung yang satu ini cukup tersembunyi dan minim petunjuk jalannya.
Perna nyobain dan pedes nya juara mampus, ini bener2 balapan antara makan nasi sama minum nya :-)
ReplyDelete