Salah
satu hal yang terkenal di Yogyakarta adalah
penjual angkringannya. Angkringan juga sering disebut dengan nasi kucing.
Disebut nasi kucing bukan karena nasinya campur kucing tetapi karena porsi nasi
angkringan yang sedikit seperti yang biasa diberikan untuk makanan kucing,
filosofi banget kan?.
Namun porsi nasi angkringan yang sedikit tersebut justru menjadi ciri khas dari
nasi kucing itu sendiri.
Nasi
kucing akan mudah dijumpai di Yogyakarta terutama dipinggir – pinggir jalan kota. dengan gerobak dan
tenda warna orange atau biru. disini juga akan ditemukan nasi kucing yang
berisi teri ataupun oseng-oseng tempe ditambah dengan aneka lauk-pauk seperti,
oseng tempe, ikan
ter!igoreng, sambal tumis, ikan bandeng, jeroan, ceker ayam serta dengan
tambahan sate telur puyuh.
Bahan :
1. Nasi
putih hangat (secukupnya).
2. Beberapa
lembar daun pisang (sebagai pembungkus).
3. Kertas
pembungkus atau koran (sebagai pembungkus paling luar).
Bahan tambahan :
1. oseng-oseng
tempe
(secukupnya).
2. Ikan
teri goreng.
3. Sambal
tumis.
4. Ikan
bandeng goreng.
5. Jeroan
goreng (Usus, hati dan rempela).
6. Ceker
ayam goreng.
7. Beberapa
tusuk sate telur puyuh.
Cara membuatnya :
·
Mula-mula ambil selembar kertas pembungkus
kemudian letakkan diatasnya selembar daun pisang.
· Setelah itu, tambahkan satu centong nasi ketas
pembungkus tadi lalu tambahkan pula bahan tambahan berupa satu sendok makan
oseng-oseng tempe,
satu sendok makan ikan teri goreng, satu sendok makan sambal tumis, satu potong
ikan bandeng, jeroan secukupnya, beberapa potong ceker ayam serta 1 tusuk sate
telur puyuh.
·
Lakukan ulang tahap-tahap diatas untuk setiap
bungkusan nasi kucingnya.
·
Terakhir, nasi kucing sangat nikmat disantap
selagi masih dalam keadaan hangat.
0 comments:
Post a Comment