Review Kuliner Khas Nusantara

Monday, March 10, 2014

Sate Matang, Kuliner Khas Bnada Aceh


Sate Matang merupakan kuliner banda aceh yang sesuai dengan asal makanan ini yaitu Matangglumpangdua, kota kecil di Kabupaten Bireuen, sekitar 12 kilometer dari pusat kota Bireuen. Namun di Kota Krueng Geukueh, Lhokseumawe, para pengunjung dapat menikmati makanan ini.

Sate matang terbuat dari olahan daging sapi ataupun kambing. Untuk satu porsinya terdiri dari 10 tusuk sate, ditambah  semangkok kuah kaldu, sepiring nasi, dan sambal kacang. Daging sapi yang dihidangkan dipotong dalam ukuran yang lumayan besar.

Sebelum dimasak daging tersebut harus direndam terlebih dahulu  dengan beberapa racikan bumbu  agar rempah-rempahnya terasa lembut serta legit. Kuah kaldu akan disajikan sebagai bahan pelengkap. Rasanya seperti kuah sop, namun dengan aroma rasa rempah seperti kari akan membuat Anda pingin mencicipinya.

Dari aromanya nampak kelezatan yang tiada tara karena  menggunakan banyak rempah sehingga menjadi cirri khas pelengkap sate yang satu ini. Rempah – rempah yang biasa disajikan dan  menjadi cirri khas kuliner banda Aceh seperti kapulaga, bunga lawang, cengkeh, dan tentu saja merica. Saus bumbu kacang dan sambelnya, membuat rasa gurih sate ini semakin terasa dengan campuran rasa manis.


Sate ini akan lebih enak dengan tambahan bumbu kacang, walaupun rasa satenya sudah terasa dalam campuran bumbu yang legit dan harum. Untuk Anda yang mungkin menderita penyakit darah tinggi, sambil makan kuliner ini, Anda dapat memesan minuman khas Aceh juga, timun serut, timun kerok, maupun jus timun yang memiliki khasiat menurunkan tensi darah.

Untuk menikmati kuliner Banda Aceh ini, Anda hanya membayar sejumlah Rp 25.000,00 untuk menikmati sate yang legit ini dan pelengkapnya. Cukup terjangkau di kantong, bagi masyarakat Aceh. Dan banyak para pengunjung yang ketagihan makanan ini.

Di beberapa kota besar sate ini sudah tersebar luas dan banyak yang menjual sate matang, dimana warga Aceh yang biasanya menjualnya. Namun sayang, untuk di daerah Yogyakarta belum ada yang menjualnya. Masih sebatas mie Aceh, rendang Aceh, cane, dan sebagainya.

0 comments:

Post a Comment